"Waktu memang menyembuhkan Luka, tapi tidak menghapus ingatan" itulah sebaris kalimat yang aku baca dari sebuah A short Love Story yang ditulis oleh Jet Veetlev. Saat membaca tulisan-tulisan dalam baris cerita itu aku teringat padamu. A short Love Story yang begitu manis, dan memuakkan. Entah mengapa jika aku memutar kembali ingatan-ingatan tentang masa-masa itu rasanya aku sangat polos dan bodoh. Aku menertawakan diriku sendiri, kamu yang begitu sangat manis, manisnya masih sangat terasa dibibir dan lidahku, mungkin efek lumatan bibirmu dibibirku hingga kedalam pangkal lidahku membekas begitu dalam.
Kamu yang saat itu terlihat begitu mengabaikanku, namun saat kusentuh seperti tersengat aliran listrik, panas, bergairah, membara, menarikku kedalam dunia penuh getaran. Lukaku mungkin memang disembuhkan oleh waktu, tapi tidak dengan ingatan-ingatan itu.. Canda, tawa, gairah penuh mesra ditengah malam buta. Aku begitu merasa lengkap saat kamu memelukku, aku begitu merasa utuh saat kamu mendekap punggungku.
Entah apa yang kamu pikirkan dihari-hari kita benar-benar bersama, namun aku merasa sangat bahagia, aku merasa bahagia dan begitu bodoh. Aku mengetahui dengan bertul bahwa kebahagiaan itu sangatlah bersifat cepat dan sementara. Namun genggaman tanganmu membuat aku merasa hidup kembali. Kamu mungkin tidak peduli dengan semua yang aku rasakan, seperti dulu aku tidak perduli dengan semua sakit yang kamu torehkan.Sampai saat ini aku masih mempertanyakan, mengapa aku begitu sangat bodoh? dan mengapa aku tidak merasa Menyesal?
Mungkin akan lebih mudah jika aku membencimu, namun apakah aku mampu untuk membencimu semetara aku pernah sangat mencintaimu dengan begitu luar biasa? Aku tahu kamu ingin aku melupakanmu, melenyapkanmu dari pikiranku, seperti kamu telah melakukannya dengan sangat mudah.. Kamu mudah mengatakannya padaku karena memang kadar ketulusan kita berbeda. Aku memang sangat kesulitan untuk melupakanmu dan membuangmu jauh-jauh, tapi percayalah aku sedang berusaha melakukannya, seiring waktu yang memang pelan-pelang sedikit demi sedikit, akan menyembuhkan lukaku.
Tidak ada lagi air mata untukmu, yang ada hanya kelebatan-kelabatan ingatan yang masih menempel begitu kuat dipikiranku. Aku yakin ingatan-ingatan itu perlahan akan memudar dan membuatku lupa jika aku tidak mencoba mengingatnya kembali. Aku tersadar dengan tindakanmu yang begitu menghantamku dengan menghilang dariku, benar-benar menghilang, membuatku kehilangan hidupku seperti orang gila. Akan lebih mudah jika aku menganggapmu sebagai orang jahat saja.. namun nyatanya sulit memang.
Tapi kini aku berjanji akan berubah dan akan baik-baik saja, karena nyatanya kamu hanya sebuah fatamorgana dipadang pasir. Kamu adalah kamuflase kehidupan, buah dari permainan Tuhan yang begitu sempurna. "KAMUFLASE" hanya sebatas Kamuflase. Bayangan dan kelebatan waktu yang sangat terasa begitu nyata namun hanya berada didunia mimpi sendang aku kini berada didunia nyata.
Tanggal ini, tanggal 4.. tetap menjadi tanggal yang paling aku ingat, bahkan lebih aku ingat dari ulang tahunku sendiri, tanggal yang begitu banyak memberiku pelajaran, bahwa hal berharga bisa saja datang dan hilang secara tiba-tiba. Kini semua itu masih berupa ingatan yang belum bisa terhapuskan. Aku kini telah menjadi diriku yang baru, dengan pemikiran dan logika yang baru, yah walaupun dalam tulisan ini aku menguak lagi ingata lama.. Namun seperti sebaris kalimat yang tertulis di bait pertama tulisan ini "Waktu memang menyembuhkan Luka, tapi tidak menghapus ingatannya" dengan cara ini lah aku mengingatmu, yang begitu manis, sangat manis hingga manisnya begitu memabukkan dan memuakkan. Seperti wine bukan? Manis yang membuat mabuk jika tidak meminumnya secara hati-hati.
Tanggal 4.. I always remember You..
(Dia adalah kesalahan di masa laluku.
"Kesalahan yang indah." kata lagu-lagu Cinta. Begitu juga kata hatiku.
"Tanpa kesalahan tidak akan ada pelajaran." Logika ku berkata pelan.
Kutatap Dia untuk terakhir kali di (sore) hari itu.
Hatiku tenang tidak bersuara. Dia sudah kalah dengan logika. ~@JetVeetLeev)
Ditulis Sambil Memutar lagu Kukatakan dengan Indah by Peterpan
Seperti A short Story Milik Jet.. ditulis dengan mendengar lagu itu..
Kiki diandra..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar