Selasa, 13 Mei 2014

Nayla...

Nayla...
Berjuta rangkaian kata adalah ungkapan hati melalui celah bibirnya.
Senyuman yang menarik angan, menghimpit logika, memecah kebisingan jiwa.
Mata itu tajam menatap menjerat dalam sayu yang membisu, berbicara melalui tatapan rindu..

Nayla...
Dalam gelak tawa bersamanya, seakan hari takkan pernah berakhir..
Peluknya nyaman dan hangat, erat menenangkan, meredakan ledakan amarah yang begitu berkecamuk menguasai seluruh raga.
Dalam dekapannya kamu takkan pernah merasa bosan, dalam belaiannya kamu takkan pernah bisa berpaling, dalam kecupannya kamu takkan pernah rela berhenti.

Nayla..
Mata air jernih dengan rasa manis surgawi,
meredakan dahaga dalam gelak kesakitan dipenuhi air mata.
Keharuman suci menguar dari kulitnya yang putih bersih.
Keindahan seluruh warna pelangi bersinar indah dimatanya.. 

Pernahkah mata ini berasa bosan menatapnya?
Pernahkan kepala ini berhenti berfikir tentangnya?
Pernahkan jiwa ini tak membutuhkannya?
Dalam tahun- tahun yang begitu menggembirakan,
Dalam tahun-tahun yang dipenuhi isak tangis dan rasa sakit.
Pernahkah dia meninggalkan aku, yang diterjang badai cinta yang baru yang begitu menyakitkan?
Pernahkah dia tidak berada disampingku, ketika aku menangis , meraung kesakitan?
Bahkan Dia membalut semua lukaku, berusaha untuk bisa mengobatinya, meski luka itu tak pernah bisa sembuh. Namun berkat Dia, luka itu terasa tidak terlalu menyakitkan.

Ketulusannya dalam memelukku mengajarkan aku tentang mencintai..
Kesabarannya dalam menenangkan amarahku mengajarkan aku bagaimana menghargai..
Kedewasaannya dalam membimbingku, mengajarkan aku bagaimana bersikap..
Kesetiaannya mendampingiku sampai akhir hayatnya mengajakan aku bagaimana mencintai dengan tulus dan sepenuh hati..

Nayla...
Rasanya baru kemarin aku memelukmu dengan bergitu erat,
Rasanya baru kemarin aku mengantarmu pulang dan tersenyum padamu dibalik pintu gerbang rumahmu..
Rasanya baru kemarin kamu mencium puncak kepalaku..
Rasanya baru kemarin kamu mengatakan bahwa
hanya aku satu-satunya orang yang paling kamu inginkan didunia..
Dan rasanyapun baru kemarin aku menyaksikan kamu pergi meninggalkan aku..
Kamu yang terbaring lemah tak berdaya terbungkus kain putih, yang harus aku relakan..

Kamu selalu ada disetiap aku merindukanmu,
dalam mimpi-mimpiku yang begitu aku beri arti dan aku nantikan...
Rindu membawamu padaku dalam wujud kenangan..
Aku selalu merasa kamu tetap berada disampingku, dan tak penah meninggalkan aku sendirian..
Aku selalu bisa mencium aroma tubuhmu yang masih tetap tertinggal diudara..
memenuhi seluruh rongga nafasku..

Aku bedoa untukmu dalam taburan bunga yang kusebar dipembaringan terakhirmu...
Maafkan aku Nay, bila hatimu merasa sangat terkoyak bila ada yang menyebut namamu...
Kamu mungkin sangat tahu...
Aku belum sepenuhnya bisa merelakan kamu benar-benar pergi dari hidupku..
Percayalah Nay, aku akan baik-baik saja apapun yang terjadi...
Seperti yang pernah kamu bilang padaku bahwa aku lebih kuat dari apa yang bisa aku lihat dari diriku sendiri..

Aku merindukan kamu Nay... Andai saja waktu bisa berputar kembali....


By : Kiki Diandra

NAY!! SALAH RASA BIKIN SENGSARA :'(

DAMN IT!!!

Nayyyy.... :'(
Bodohnya aku.... :(((((
Bener-bener bodoh Nay, aku kok sering banget salah rasa yaaaaa??? hiks... hiks....
Aku pikir aku masih sayang ke Nina dan gak sayang lagi sama Achi.. Tapi apa yang terjadi Nay, hampir dua minggu otakku bener-bener berhenti berfungsi. Aku kangen banget yaa sama achi yang jelek, ceroboh, bawel, galak, tukang bohong (ini sering ketahuan ama aku)  dan aneh itu. Kemarin  aku suruh dia pergi karena aku pikir gak baik untuk berhubungan sama aku yang masih tetep gagal move on. Tapi Nay,  pas dia beneran mengiyakan buat pergi dan gak peduli lagi sama aku. Aku ngerasa ada yang hilang Nay, bodohnya aku perlu benar-benar dia tinggalin untuk tau gimana berartinya dia buat aku, untuk tau gimana rasaku yang sebenarnya..  :'(\

Semua ini bikin aku benar-benar bingung, semua berantakan, aku kehilangan lebih banyak dari yang coba aku jaga dengan baik. Aku ceroboh dan bodoh ya Nay. Aku pikir aku masih sesayang dulu lho ke Nina, tapi kenyataannya, NGGAK!!  Rasaku udah beda. Sayangku ke dia ternyata gak sehebat itu, dan betapa bodohnya aku atas tulisanku kemarin Nay, AKU KEHILANGAN TEMENKU, SAHABATKU...!! AAARRRGGGHHH....  Padahal aku cuman bisa cerita segala hal ya sama dia, aku gak perlu pake topeng, jaga imej, gak perlu pura-pura. Bisa jujur ngablak ngomongin apa aja gak perlu capek-capek ngedit! kayak aku ngomong sama kamu, dulu waktu kamu setuju kita jadi sahabat. AKU BODOH!!


Kamu tahu kan Nay, aku mungkin akan lebih sedih kehilangan orang yang udah pas banget jadi temenku, ketimbang kehilangan pacar-pacarku (maaf Nay, kamu tahu kan kalo sekarang aku gak bisa pacaran cuman sama satu orang apalagi statusnya LDR -___-" ) . Dan sekarang aku kehilangan sahabatku karena tulisan bodoh, oh Tuhan.. Kapan gue pinternya??? Sekarang aku gak punya tempat lagi kalo mau ngeluh, mau nangis, mau cerita apa aja.. Dia mungkin undah marah banget ama aku, dan aku gak tahu gimana cara nya memperbaiki keadaan. Aku gak mau kehilangan temenku Nay, :'((

Aku juga kesulitan bikin achi balik lagi, oh DAMN GOD!! Aku sayang sama dia.... Aku kudu piye yo Nay?? PUSSSSIIIIIIINNNGGGGG!!!!!!

Nay, kemarin aku ke makam mu, kamu lihat aku gak? biasanya ada taburan bungan di sana, kalo hari minggu aku dateng, tapi kok, tumben kemarin gak ada Nay? Maaf yaaa aku baru sempat dateng, aku kangen deh sama bunda. :)) Bunda kenapa? Malam jumat kemarin, kok kamu dateng lewat mimpi yang terlalu nyata Nay? Aku ngerasa setengah tertidur tapi juga ngerasa sadar, dan kamu tau sosok kamu, tangan kamu yang melingkar di tubuh aku itu kelewat terasa Nay, kelewat nyata. Sampai aku sesak nafas dan kesulitan bernafas, pas aku bangun jadi sakit semua badanku.

Kamu gak pernah senyata itu kalo dateng ketempatku Nay? Pelukan kamu itu kok kerasa nyakitin yaa?? Kamu sakitkah disana?? kamu gak bahagia kah?? Setiap mimpiin kamu, kamu gak pernah ngomong nay, kamu cuman senyum, sambil elus kepalaku. Mimpi kali ini kok beda banget? Kamu baik-baik aja kan?? Aku kemarin udah kirim doa kok buat kamu, aku juga selalu doain kamu setiap sujud 5 waktu. Kamu baik-baik yaa.. Aku tahu kamu sayang sama aku, aku juga sayang bunda :)

Yang tenang disana yaa.. Aku disini akan baik-baik aja kok, aku janji... akan lebih sering nengokin kamu, tabur bunga dan kirim doa,jangan khawatirin aku yaa.. :)) I miss You :')

Aku kudu piye bunda? buat memperbaiki keadaan? :'(
Aaaahhhhhh sudahlah~~~~ Pasrah aja deh :'(



Minggu, 04 Mei 2014

Selamat Tinggal Yang Terulang

Rasanya agak aneh bila kali ini aku harus pergi lagi darimu, menilik pada perasaanku yang entah mengapa dengan ajaibnya tetap tidak bisa berubah. Aku tahu aku harus segera melakukan sesuatu, dan pergi merupakan hal yang paling masuk akal yang bisa aku lakukan, bukan hanya demi kebahagiaan kamu tapi juga demi hatiku. Kamu tahu, aku tidak mau terluka lagi, aku sudah lelah terluka, selama ini aku berusaha mengabaikannnya, agar aku bisa tulus dalam menjalani hal yang kamu sebut "persahabatan" itu. Aku berusaha menjadi sabahabat terbaikmu, satu hal kecil yang tak berarti apapun dan tak mengubah apapun, tak mengubah hatiku.

Kamu masih ingat, waktu babang bilang kalau diantara kita takkan pernah bisa dengan tulus benar-benar berteman? Aku berusaha mematahkan teori itu. Bahwa aku bisa dengan tulus mendampingi kamu sebagai sahabat terbaikmu. Semakin hari penyangkalan yang aku lakukan terasa sia-sia. Aku tidak bisa melihat kamu bersama orang lain, itu menyakitiku.

Aku tahu bila kamu membaca ini mungkin kamu yang akan pergi dariku terlebih dahulu, mungkin untuk selamanya, namun aku tak bisa menahannya. Bilapun A*** pergi, R*u menghilang aku masih bisa menata hatiku dengan baik. Aku masih bisa menguasai diriku, dan bila kamu yang harus pergi, aku yang harus meninggalkan kamu demi kebaikanku sendiri,demi diriku sendiri, rasanya sangat sulit dan sangat menyakitkan. Namun aku sangat tahu selain jalan ini, tak ada lagi jalan yang bisa aku tempuh untuk menyelamatkan aku dari rasaku padamu. "Rasa Cinta Yang Bercokol Terlalu Dalam" Masih ingat kata-kataku ini bukan? Yang karena sangat dalamnya aku tak mampu merasakan rasa yang lain, yang karena sangat kuatnya aku tak bisa membedakan mana luka mana dan rasa sakit mana kebahagiaan. Karena saat aku bersamamu aku merasa sangat bahagia seolah tak pernah ada rasa sakit disana, bahkan hanya dengan mendengar suaramu semua amarahku, amukan hebat dalam jiwaku mereda begitu saja.

Kamu mungkin tidak peduli dengan semua ini, apapun yang aku rasakan, apapun yang aku katakan, aku tahu segalanya hanya akan berakhir dengan kesia-siaan. Aku sangat mengerti hal itu. Namun bila melihat kenyataan yang terjadi sekarang, bila melihat kamu dengannya rasa sakit itu muncul begitu saja. Aku berani mengatakan takkan ada yang bisa mengalahkan rasaku padamu, takkan pernah ada yang bisa mengalahkan ketulusanku dalam mencintaimu sepenuh hatiku. Tidak juga orang baru itu yang dengan mudahnya kamu mengatakan akan berhenti padanya, menghentikan perjalananmu dengannya yang hanya bisa aku iyakan sambil tersenyum pahit untuk diriku sendiri. Bukan karena aku tidak menginginkan kamu untuk bahagia, aku rela melakukan apapun yang kamu minta jika itu bisa membuatmu bahagia. Itulah sebabnya aku menyatakan keyakinanmu berkali-kali atas perasaanmu padanya.

Kamu selalu menjawab dengan keyakinan bahwa kamu memilih untuk menghentikan langkahmu padanya, pada dia yang tak pernah aku suka, pada orang asing itu. Dan kamu tahu? Mungkin kini saatnya aku pergi jauh dan selamanya. Kamu sempat menanyakan padaku kenapa aku mencintaimu? Apa artinya kamu untukku? Dari dulu hingga kini jawabanku tidak pernah berubah "kamu adalah semua hal yang aku inginkan di dunia ini dijadikan satu, 'coz You mean everything to Me :') "

Tak ada yang bisa menempati posisimu dihatiku, kamu selalu menempati posisi yang sama sejak dulu tak ada yang bisa mengubahnya, tak ada yang bisa menggantikannya. Namun kini aku harus pergi, dan rasanya aku ingin sekali memelukmu sekali lagi, mengecup keningmu dengan tulus dan tersenyum padamu untuk yang terkahir kalinya, sebelum semuanya benar-benar hanya berupa ingatan. Ingatan, hanya itu yang aku punya darimu yang aku sadari takkan pernah menghilang seumur hidupku. Apabila aku merindukanmu aku akan mendekap tulisan-tulisamu disurat yang pernah kamu berikan dulu. Mungkin satu-satunya surat lusuh yang pernah aku berika padamu, sudah kamu robek dan kamu buang, yang aku tuliskan dengan tetesan air mataku tertinggal dikertas itu. Namun satu hal yang harus kamu tahu, apapun yang terjadi sejak dahulu sampai sekarag aku tetap berdoa untukmu disela-sela sujudku, untuk kebahagiaanmu, untuk jiwamu yang begitu aku cintai. Untuk kamu yang begitu aku sayangi selamanya.

Aku akan pergi untuk membiarkan kamu bahagia bagaimanapun dengan siapapun.....

I still be Your Diandra, My Sweety :')                                      



I Miss You...
By: Diandra.....