Rasanya agak aneh bila kali ini aku harus pergi lagi darimu, menilik pada perasaanku yang entah mengapa dengan ajaibnya tetap tidak bisa berubah. Aku tahu aku harus segera melakukan sesuatu, dan pergi merupakan hal yang paling masuk akal yang bisa aku lakukan, bukan hanya demi kebahagiaan kamu tapi juga demi hatiku. Kamu tahu, aku tidak mau terluka lagi, aku sudah lelah terluka, selama ini aku berusaha mengabaikannnya, agar aku bisa tulus dalam menjalani hal yang kamu sebut "persahabatan" itu. Aku berusaha menjadi sabahabat terbaikmu, satu hal kecil yang tak berarti apapun dan tak mengubah apapun, tak mengubah hatiku.
Kamu masih ingat, waktu babang bilang kalau diantara kita takkan pernah bisa dengan tulus benar-benar berteman? Aku berusaha mematahkan teori itu. Bahwa aku bisa dengan tulus mendampingi kamu sebagai sahabat terbaikmu. Semakin hari penyangkalan yang aku lakukan terasa sia-sia. Aku tidak bisa melihat kamu bersama orang lain, itu menyakitiku.
Aku tahu bila kamu membaca ini mungkin kamu yang akan pergi dariku terlebih dahulu, mungkin untuk selamanya, namun aku tak bisa menahannya. Bilapun A*** pergi, R*u menghilang aku masih bisa menata hatiku dengan baik. Aku masih bisa menguasai diriku, dan bila kamu yang harus pergi, aku yang harus meninggalkan kamu demi kebaikanku sendiri,demi diriku sendiri, rasanya sangat sulit dan sangat menyakitkan. Namun aku sangat tahu selain jalan ini, tak ada lagi jalan yang bisa aku tempuh untuk menyelamatkan aku dari rasaku padamu. "Rasa Cinta Yang Bercokol Terlalu Dalam" Masih ingat kata-kataku ini bukan? Yang karena sangat dalamnya aku tak mampu merasakan rasa yang lain, yang karena sangat kuatnya aku tak bisa membedakan mana luka mana dan rasa sakit mana kebahagiaan. Karena saat aku bersamamu aku merasa sangat bahagia seolah tak pernah ada rasa sakit disana, bahkan hanya dengan mendengar suaramu semua amarahku, amukan hebat dalam jiwaku mereda begitu saja.
Kamu mungkin tidak peduli dengan semua ini, apapun yang aku rasakan, apapun yang aku katakan, aku tahu segalanya hanya akan berakhir dengan kesia-siaan. Aku sangat mengerti hal itu. Namun bila melihat kenyataan yang terjadi sekarang, bila melihat kamu dengannya rasa sakit itu muncul begitu saja. Aku berani mengatakan takkan ada yang bisa mengalahkan rasaku padamu, takkan pernah ada yang bisa mengalahkan ketulusanku dalam mencintaimu sepenuh hatiku. Tidak juga orang baru itu yang dengan mudahnya kamu mengatakan akan berhenti padanya, menghentikan perjalananmu dengannya yang hanya bisa aku iyakan sambil tersenyum pahit untuk diriku sendiri. Bukan karena aku tidak menginginkan kamu untuk bahagia, aku rela melakukan apapun yang kamu minta jika itu bisa membuatmu bahagia. Itulah sebabnya aku menyatakan keyakinanmu berkali-kali atas perasaanmu padanya.
Kamu selalu menjawab dengan keyakinan bahwa kamu memilih untuk menghentikan langkahmu padanya, pada dia yang tak pernah aku suka, pada orang asing itu. Dan kamu tahu? Mungkin kini saatnya aku pergi jauh dan selamanya. Kamu sempat menanyakan padaku kenapa aku mencintaimu? Apa artinya kamu untukku? Dari dulu hingga kini jawabanku tidak pernah berubah "kamu adalah semua hal yang aku inginkan di dunia ini dijadikan satu, 'coz You mean everything to Me :') "
Tak ada yang bisa menempati posisimu dihatiku, kamu selalu menempati posisi yang sama sejak dulu tak ada yang bisa mengubahnya, tak ada yang bisa menggantikannya. Namun kini aku harus pergi, dan rasanya aku ingin sekali memelukmu sekali lagi, mengecup keningmu dengan tulus dan tersenyum padamu untuk yang terkahir kalinya, sebelum semuanya benar-benar hanya berupa ingatan. Ingatan, hanya itu yang aku punya darimu yang aku sadari takkan pernah menghilang seumur hidupku. Apabila aku merindukanmu aku akan mendekap tulisan-tulisamu disurat yang pernah kamu berikan dulu. Mungkin satu-satunya surat lusuh yang pernah aku berika padamu, sudah kamu robek dan kamu buang, yang aku tuliskan dengan tetesan air mataku tertinggal dikertas itu. Namun satu hal yang harus kamu tahu, apapun yang terjadi sejak dahulu sampai sekarag aku tetap berdoa untukmu disela-sela sujudku, untuk kebahagiaanmu, untuk jiwamu yang begitu aku cintai. Untuk kamu yang begitu aku sayangi selamanya.
Aku akan pergi untuk membiarkan kamu bahagia bagaimanapun dengan siapapun.....
I still be Your Diandra, My Sweety :')
I Miss You...
By: Diandra.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar