Bukan lelah
kini, hanya senyum yang kadang tak begitu punya arti, waktu akan berlalu entah
perlahan ataupun berlari. Ini hanyalah aku yang mungkin terlahir kembali,
seperti reinkarnasi setelah kematian yang panjang dan melelahkan. Canda tawa
dan peluk yang dulu hanya berupa gambar hitam putih yang pudar, rasa sakitnya
sudah tak berwarna merah darah, hanya abu-abu yang telah lama menjadi kelam dan
terlupakan.
Jikapun
memilikimu hanya sebuah impian, yang menggantung dalam ulasan angan, itupun
hanya berupa ingatan, bukankah seharusnya itu juga merupakan kenangan. Tidak
lagi akan ku ingat rasa sakit yang telah kamu siramkan kesekujur lelahku dalam
cinta dan diam. Sakit itupun telah lama menghilang, hanya berupa kelebatan yang
terlewatkan. Begitu mudah aku menertawakan aku yang dulu begitu bodohnya,
namuan ternyata dalam kebodohan itu aku menemukan jalanku sendiri untuk menjadi
lebih baik dan ceria.
Kamu kini
tidaklah begitu tampak nyata meski kadangan masih bisa membuatku berpalingdan
menghentikan waktu, dan anggaplah itu sebagai bagian dari hidup yang penuh
dengan warna, tidak lagi hanya hitam-putih ataupun abu-abu yang kelabu. Tak ada
lagi cinta untukmu wahai kenangan, akan aku simpan manis mu dan kubuang
ingatan-ingatan pahit, dalam kotak kenanganku yang ku kunci rapat-rapat. kelak
aku takkan membukannya lagi dengan kesengajaan.
Aku tidak takut
dengan rasa sakit, toh aku telah berkali-kali mengalaminya, menelannya dan
memaksa tubuhku untuk mencernanya. Aku bukan juga takut terluka dan takut
terjatuh lagi, aku hanya begitu menyayangi hatiku untuk tidak lagi merasakan
sakit. Aku tahu mungkin akan sangat sulit dilakukan, namun aku akan terus
mencobanya, sampai ada yang bisa untuk cukup kuat meyakinkan aku untukbisa
kembali percaya dan memeluk. Biarlah aku seperti ini bebas dan bahagia dengan
keyakinanku sendiri, meski dalam menjalaninya aku tidak mempercayai
siapapun.
Aku akan
berusaha untuk terus bebas dan bahagia..........