Selasa, 26 Agustus 2014

Perubahan -- Logika & Cinta --

Mendengarkan petikan gitar Ed Sheeran "give me love" katanya.... "Give me Love like never before". Aku tersenyum. Cinta dulu sangat membuatku lemah, entah itu cinta atau hanya kelemahanku atas perasaanku yang aku anggap cinta.

Setiap harinya kini, aku menatap pagiku dengan tersenyum, bukan dengan kesal, muak ataupun muram. Aku berterimakasih pada Tuhan untuk hal itu, sebak, sakit, sesak telah sirna meski tidak sepenuhnya. Terlalu banyak rasa sakit dalam hidupku yang mengajarkan kepadaku bagaimana bertahan. Mereka yang dalam hidupku menorehkan begitu banyak rasa sakit mengajarkanku tentang PERUBAHAN.

Jika kamu mengerti sebenarnya, hidup adalah tentang bagaimana perubahan itu terjadi dalam diri kita, waktu yang memang pasti berlalu, kamu, aku kita yang menjadi dewasa, aku yang berubah tidak lagi menatapmu dengan penuh kebencian, tapi dengan senyum keikhlasan, kerelaan, ketenangan. aku bahagia menjadi diriku yang sekarang, yang tidak berkubang dalam rasa sakit dan penyesalan.

Ada yang menyebutku keras kepala dan tak berhati, saat aku memintanya untuk pergi dari orang-orang yang menyakitinya. Obsesi yang keliru dianggap cinta, akan hilang pada waktunya, pada kemuakkannya sendiri. Aku bukan tak berhati, aku hanya tak ingin hati yang sudah aku kuatkan, yang sudah aku benahi, yang sudah aku sembuhkan sendiri, terganggu oleh kekeliruan yang kalian sebut cinta itu. Aku bukanlah aku yang dulu yang mendayu-dayu hanya karena mendengar satu lagu cengeng beserta flashbacknya tentang masalalu yang menyakitkan. Itu adalah dulu dan dulu hanyalah sebuah "dahulu" yang perlahan memudar oleh waktu.

Mengertilah kalian bagaimana perihnya merangkak, berusaha berdiri sendiri dalam jalan penuh onak duri, sangatlah sulit dan melelahkan. Aku tak ingin mengulanginya lagi dengan mengikuti perasaan dan kata hati yang kadang membuyarkan semua realita. Hati itu egois, hati itu hanya bisa merasakan mimpi tidak bisa melihat kenyataan. Hati itu membodohi dan membohongi dirinya sendiri dengan harapan yang berlebihan. Mengikuti kata hati tanpa diiringi dengan logika yang kuat hanya akan menimbulkan sakit pada akhirnya.

Hati dan nafsu itu seiring sejalan, tidak bisa dipisahkan, sedang logika berjalan sendirian, kadang kalah dan kadang menang. Logika dan hati mana yang lebih dominan hanya kalian sendiri yang bisa menentukannya. hanya diri sendiri, memilih rasa sakit atau bahagia adalah keputusan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar