Jumat, 23 Agustus 2013

Jika kamu tak ada





“Kalau aku tiba-tiba menghilang kamu bagaimana yaa?”
Satu pertanyaan itu, kamu menanyakannya lagi padaku. Kamu sudah berkali-kali menanyakan hal ini, dan jawabanku tetap sama “Aku tidak tahu”. Belum pernah terbesit dalam pikiranku, untuk menghilang, ataupun meninggalkanmu, jujur saja aku tidak mau membayangkannya, tanpa dibayangkanpun aku tahu rasanya akan sangat, sangat, sangat menyakitkan. Tak terbayangkan bila hal itu benar-benar terjadi, aku mungkin akan mengatakan kepada seluruh dunia bahwa aku baik-baik saja, namun jauh dibalik itu, didasar hatiku, aku tahu, aku tidak akan pernah baik-baik saja.
Kita membutuhkan sedetik waktu untuk jatuh cinta, dan aku membutuhkan waktu yang tak terbatas utuk bisa menghilangkanmu dari dalam pikiraanku. Kamu mungkin tidak tahu bahwa dirimu sudah menyatu dengan jiwaku terlalu jauh,`merasuk dan mengalir di pembuluh darahku, dan aku tidak mampu mengeluarkanmu, meski kamu memberontak dan berusaha keluar, kamu sudah terkunci terlalu rapat didalam jiwaku. Kamu menyatu, melebur, didalam nafasku, menjadi satu dengan detak jantungku, yang artinya jika kamu memilih untuk pergi meninggalkanku, kamu menghentikan laju darahku, menghentikan detak jantungku, mematikan hidupku.
Kamu pernah mendengar mayat hidup?
Kamu tentu pernah mendengar kata “Zombie” Mayat hidup yang tak berjiwa, hidup tapi tak bernyawa. Yang bisa dibunuh hanya dengan satu peluru yang menembus kepalanya, menghancurkan sel otaknya. Pernahkah kamu membayangkan aku menjadi Zombie? Hidup tapi tak berjiwa? Tanpa akal, tanpa otak, tanpa pemikiran, tanpa rasa, tanpa semua hal yang berbau kehidupan.
Pernahkah kamu membayangkan aku yang tanpa kamu, dengan wajah kosong mengerikan, yang berjalan tanpa arah, bergerak namum tanpa tujuan, bernapas hanya karena tubuhku membutuhkan udara? Pernahkah kamu membayangkan aku tersenyum dengan semua kepura-puraan hanya agar semuanya terlihat normal. Aku makan, berjalan, bergerak, seperti robot, tak punya rasa, hanya sebuah keharusan.
Aku membayangkan saat kamu benar-benar tidak ada aku mungkin akan kehilangan seluruh kehidupanku, karena ketika aku mulai jatuh cinta padamu, susunan kehidupanku berpusat dikamu, kamu seperti matahari yang memegang inti tata surya, ketika matahari menghilang, maka semua planet akan bertabrakan, menghancurkan seluruh dunia. Menghancurkan aku.
Jika kamu benar-benar menghilang, aku hanya akan menjadi seonggok daging tak berjiwa yang tanpa rasa. Sungguh bila aku harus menjalani hidup yang seperti itu, bukankah kematian akan jauh lebih menyenangkan?

Disuatu hari,
Saat kamu mempertanyakan,
“kalau aku pergi dari hidupmu”


Kamis, 22 Agustus 2013

Satu rindu bersama senja..



Satu rindu bersama senja

Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang panik berusaha ngehubungin aku ketika aku tiba-tiba menghilang.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang setiap pagi bilang sayang, dan marah kalau aku gak nanggepin.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang rela mendengar ocehan aku yang gak penting, sampe lewat tengah malam, bahkan sampai menjelang pagi.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang bilang “kalau kamu gak bisa tidur, kamu bangunin aku aja,
aku bakal temenin kamu sampai kamu tidur”
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang bahkan kektika kamu sudah benar-benar mengantuk,
tetap memaksakan diri untuk mendengar curhatanku, tanpa mengeluh. 
Hingga aku tak tega dan menyuruhmu untuk tidur.
Aku kangen kamu yang kemarin yang selalu meminta ijin padaku,
bahkan hanya untuk pergi dengan teman-temanmu.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang selalu menuntut perhatianku, kapanpun, dimanapun.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Sebelum kejadian menyakitkan itu terjadi, yang hampir membunuhku.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang rasa cinta & sayangnya masih menggebu-gebu, dan tidak berfikir untuk pergi dariku.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang tidak pernah mengabaikan aku, walau hanya sekejap.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang rela dihinggapi dingin dan digigiti nyamuk, untuk tetap berbicara dengan ku,
bahkan saat itu kamu terkunci diluar tanpa selimut.
Aku kangen kamu yang kemarin,
Yang masih mencintaiku dengan rasa yang sama denganku...
Aku kangen kamu....sayangku..........

SAKIT BANGET YA TUHAN.....!!!

 

 



AKU CUMA MINTA 5 MENIT DARI 24 JAM WAKTUMU...

AKU CUMA PENGEN DENGER SUARA KAMU..

AKU CUMA PENGEN DENGER KAMU NGUCAPIN SELAMAT TIDUR KE AKU... 

SEPERTI YANG KEMARIN-KEMARIN KAMU LAKUIN SAAT GAK ADA DIA DISAMPING KAMU...

TIDAK BISAKAH.....???


Sabtu, 10 Agustus 2013

Cinta itu adalah kamu...



Bisikanmu menggebu hasratku, mendesir indah diudara mimpiku.
Mengisyararatkan segenggam kebahagiaan, membuatku mengecap rasa, mengecup cintamu.
Mengertilah cinta, kamu adalah cintaku yang sesungguhnya, kamu bukan hanya sebuah cinta fana seperti cintaku terdahulu.

Cintaku kini bukan hanya sekedar kata, bukan hanya sekedar rasa, bukan hanya sekedar buay rayu bisik-bisik nada indah, kamu menjelaskan ruang dan waktuku, mengajarkanku tentang sebuah karunia, tentang cinta yang sesunguhnya. Kamu berputar, berpusat dilangit khayal dan mimpiku, kamu memeluk erat nirwana hatiku. Bersinar, berpendar begitu terang, menghilangkan kabut-kabut jiwa yang menutupi ruang pandangku.
  
Aku mencintaimu.... lebih dari yang kamu tau....
Tak terbayang bila aku tak menemukanmu, bila kamu tak menemukanku, bila kita tidak saling menemukan. Akankah aku akan merasa sebahagia ini? Akankah langitku memiliki matahari? Akankah malam gelapku disinggahi cahaya?

Kamu sangat mempesona dan menawan setiap hati, sekali saja kamu melintas mampu membuat ribuan jantung berdegup lebih kencang, hingga mungkin degup jantungku yang kerdil tak akan terdengar olehmu. Tapi sebuah keajaiban, sekejapan mata, kamu tiba-tiba menghampiriku, tersenyum padaku, membuat jantungku berpacu lebih cepat dari yang lainnya, membuat mataku lebih nyalang dari mata lainnya, membuat aku mampu melihat dalam gelap, karena sinarmu yang begitu terang dan menentramkan.

Saat menemukanmu, aku membuat perjanjian dengan diriku sendiri, bahwa tak akan pernah ada cinta yang lain, akan kupastikan hatiku hanya untukmu, karena aku takut, sangat takut kehilangan dirimu. Aku berharap ini bukanlah hanya jalinan cinta yang semu, aku ingin kamu membuka mata dan hatimu untuk melihatku. Kamu mungkin tidak mengetahui sebesar apa cintaku padamu, sekuat apa cintamu menjungkirbalikan duniaku, dan mendobrak pintu hatiku yang terkunci dengan rapi. Namun kukatakan padamu cintaku, kamu adalah getar yang menggairahkan, kamu adalah desah nafas yang menggiurkan, kamu adalah hasrat yang mengikat, mendekap, mengunci rinduku disatu titik, kamu adalah keindahan yang terhapar luas yang kemudian mengejarku, menyelubungi dan membungkus bahagiaku.

Kamu hadir seketika, saat aku menari dengan berdarah-darah diujung gelisahku, kamu menghadirkan untukku sekuntum rindu yang begitu manis, membuat aku ingin mengecapnya lagi, lagi dan lagi. Malam pekatku kini tidak lagi gelap, bukan karena ada ribuan bintang yang menyinarinya, namun karena ada satu bintang yang begitu terang hingga membakar kegelapanku, membuat langitku penuh dengan cahaya.
Cahaya itu adalah kamu, yang membuat gelisahku beralasan dan rinduku tersampaikan...

Cinta itu adalah kamu...

Kamis, 01 Agustus 2013

????????



Cinta..
Rasa seperti apa yang ingin kamu tau?
Entah berapa ribu kali lagi aku harus menjelaskannya padamu?  Cinta yang sesusngguhnya bukannya kamu tidak mengerti, melainkan kamu meragukannya. Aku dapat mengerti dan memahami dengan situasi saat ini, jika kamu memang sangat meragukan aku, meragukan cintaku, meragukan sayangku, meragukan keyakinanku, dan meragukan keraguanku.
Sesungguhnya Cinta, yang kamu ragukan bukan hanya diriku, yang kamu risaukan bukan hanya rasaku, tapi dirimu sendiri. Rasa baru yang muncul, yang baru pertama kali kamu merasakannya, disituasi yang sangat tidak memungkinkan adalah hal paling meragukan didunia. Tapi dalam semua keraguan yang melingkupi kita, bukankah kita tidak boleh menyerah? Mengalah, menyerahkan kebahagiaan yang aku dan kamu rasakan saat ini hanya pada sebuah keraguan?
Berkali-kali aku menjelaskan kepadamu, dan berkali-kali kamu juga bertanya, yang membuat aku bisa merasakan keraguanmu padaku, ketidaknyakinanmu kepadaku dan ketakutanmu akan kenyataan yang dibuat takdir. Aku berani menyatakan bahwa takdir adalah hal yang terjadi akibat perbuatan kita sendiri, takdir bersifat sebab-akibat. Kita dikenalkan oleh takdir, Ya tentu saja, tapi apakah takdir yang menentukan kita harus bagaimana? Tidak! Kita yang menetukan arah takdir , takdir hanya mengikuti apa yang kita pilih.
Dan kemudian hati memilih..
Aku tidak peduli apakah benar hatimu memilihku atau tidak, apakah semua kata yang kau ucapkan padaku benar atau tidak, semua ucapan cintamu yang begitu menggebu padaku tulus atau tidak. Aku bahkan tidak peduli jika hal itu benar, bahwa semuanya hanya sebuah bentuk pelarianmu, terhadap kekecewaanmu terhadap cinta. Aku ingin bersamamu dimasa depan, aku ingin membangun sebuah kata bahagia denganmu, meski aku menyadari kamu selalu berusaha meruntuhkan apa yang aku impikan. Biarkan saja Rasa ini mengalir sayang, biarkan saja semuanya berjalan sesuai dengan yang takdir perlihatkan, bahkan ketika akhirnya aku harus merasakan sakit.
Mungkin kamu tidak pernah mengerti dengan semua yang aku rasakan, semua jawaban yang kuberikan padamu tidak pernah bisa menuntaskan semua dahaga “Tanda Tanya” mu. Tapi satu hal sayang, jangan pernah menanggapi semua pernyataan cintaku dengan sinis, jika kamu ragu padaku aku paham, aku bisa mengerti, tapi aku mohon jangan pernah menanamkan sedikitpun keraguan padaku, terkecuali jika kamu memang menginginkan aku pergi.
Kamu pernah membayangkan, jika suatu saat nanti aku pergi, seolah-olah suatu saat nanti kamu memang harus melepasku. Seolah-olah kamu menunggu hari itu, kamu memnunggu waktumu untuk melepasku. Kamu dengan seribu kesiapanmu melepasku, sementara aku mencoba  berfikir untuk  pergi saja tidak, bukannya tidak mungkin dan bukannya aku tidak membayangkannya. Aku hanya terlalu takut kalau pikiran-pikiran itu menjadi kenyataan. Sementar kenyataan berada tepat ditelapak tangan kita, kita bisa menggenggamnya dan membuatnya seperti yang kita inginkan tapi kita tak pernah menyadari hal itu. Kamu terlalu takut bahwa semuanya hanya permainan takdir sementara aku berusaha mewujudkan keinginanku dengan seribu keraguan yang kamu berikan.
Aku harus bagaimana????