Kamis, 01 Agustus 2013

????????



Cinta..
Rasa seperti apa yang ingin kamu tau?
Entah berapa ribu kali lagi aku harus menjelaskannya padamu?  Cinta yang sesusngguhnya bukannya kamu tidak mengerti, melainkan kamu meragukannya. Aku dapat mengerti dan memahami dengan situasi saat ini, jika kamu memang sangat meragukan aku, meragukan cintaku, meragukan sayangku, meragukan keyakinanku, dan meragukan keraguanku.
Sesungguhnya Cinta, yang kamu ragukan bukan hanya diriku, yang kamu risaukan bukan hanya rasaku, tapi dirimu sendiri. Rasa baru yang muncul, yang baru pertama kali kamu merasakannya, disituasi yang sangat tidak memungkinkan adalah hal paling meragukan didunia. Tapi dalam semua keraguan yang melingkupi kita, bukankah kita tidak boleh menyerah? Mengalah, menyerahkan kebahagiaan yang aku dan kamu rasakan saat ini hanya pada sebuah keraguan?
Berkali-kali aku menjelaskan kepadamu, dan berkali-kali kamu juga bertanya, yang membuat aku bisa merasakan keraguanmu padaku, ketidaknyakinanmu kepadaku dan ketakutanmu akan kenyataan yang dibuat takdir. Aku berani menyatakan bahwa takdir adalah hal yang terjadi akibat perbuatan kita sendiri, takdir bersifat sebab-akibat. Kita dikenalkan oleh takdir, Ya tentu saja, tapi apakah takdir yang menentukan kita harus bagaimana? Tidak! Kita yang menetukan arah takdir , takdir hanya mengikuti apa yang kita pilih.
Dan kemudian hati memilih..
Aku tidak peduli apakah benar hatimu memilihku atau tidak, apakah semua kata yang kau ucapkan padaku benar atau tidak, semua ucapan cintamu yang begitu menggebu padaku tulus atau tidak. Aku bahkan tidak peduli jika hal itu benar, bahwa semuanya hanya sebuah bentuk pelarianmu, terhadap kekecewaanmu terhadap cinta. Aku ingin bersamamu dimasa depan, aku ingin membangun sebuah kata bahagia denganmu, meski aku menyadari kamu selalu berusaha meruntuhkan apa yang aku impikan. Biarkan saja Rasa ini mengalir sayang, biarkan saja semuanya berjalan sesuai dengan yang takdir perlihatkan, bahkan ketika akhirnya aku harus merasakan sakit.
Mungkin kamu tidak pernah mengerti dengan semua yang aku rasakan, semua jawaban yang kuberikan padamu tidak pernah bisa menuntaskan semua dahaga “Tanda Tanya” mu. Tapi satu hal sayang, jangan pernah menanggapi semua pernyataan cintaku dengan sinis, jika kamu ragu padaku aku paham, aku bisa mengerti, tapi aku mohon jangan pernah menanamkan sedikitpun keraguan padaku, terkecuali jika kamu memang menginginkan aku pergi.
Kamu pernah membayangkan, jika suatu saat nanti aku pergi, seolah-olah suatu saat nanti kamu memang harus melepasku. Seolah-olah kamu menunggu hari itu, kamu memnunggu waktumu untuk melepasku. Kamu dengan seribu kesiapanmu melepasku, sementara aku mencoba  berfikir untuk  pergi saja tidak, bukannya tidak mungkin dan bukannya aku tidak membayangkannya. Aku hanya terlalu takut kalau pikiran-pikiran itu menjadi kenyataan. Sementar kenyataan berada tepat ditelapak tangan kita, kita bisa menggenggamnya dan membuatnya seperti yang kita inginkan tapi kita tak pernah menyadari hal itu. Kamu terlalu takut bahwa semuanya hanya permainan takdir sementara aku berusaha mewujudkan keinginanku dengan seribu keraguan yang kamu berikan.
Aku harus bagaimana????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar