Bisikanmu
menggebu hasratku, mendesir indah diudara mimpiku.
Mengisyararatkan
segenggam kebahagiaan, membuatku mengecap rasa, mengecup cintamu.
Mengertilah
cinta, kamu adalah cintaku yang sesungguhnya, kamu bukan hanya sebuah cinta
fana seperti cintaku terdahulu.
Cintaku
kini bukan hanya sekedar kata, bukan hanya sekedar rasa, bukan hanya sekedar
buay rayu bisik-bisik nada indah, kamu menjelaskan ruang dan waktuku,
mengajarkanku tentang sebuah karunia, tentang cinta yang sesunguhnya. Kamu berputar,
berpusat dilangit khayal dan mimpiku, kamu memeluk erat nirwana hatiku. Bersinar,
berpendar begitu terang, menghilangkan kabut-kabut jiwa yang menutupi ruang
pandangku.
Aku
mencintaimu.... lebih dari yang kamu tau....
Tak
terbayang bila aku tak menemukanmu, bila kamu tak menemukanku, bila kita tidak
saling menemukan. Akankah aku akan merasa sebahagia ini? Akankah langitku
memiliki matahari? Akankah malam gelapku disinggahi cahaya?
Kamu
sangat mempesona dan menawan setiap hati, sekali saja kamu melintas mampu
membuat ribuan jantung berdegup lebih kencang, hingga mungkin degup jantungku
yang kerdil tak akan terdengar olehmu. Tapi sebuah keajaiban, sekejapan mata,
kamu tiba-tiba menghampiriku, tersenyum padaku, membuat jantungku berpacu lebih
cepat dari yang lainnya, membuat mataku lebih nyalang dari mata lainnya,
membuat aku mampu melihat dalam gelap, karena sinarmu yang begitu terang dan
menentramkan.
Saat
menemukanmu, aku membuat perjanjian dengan diriku sendiri, bahwa tak akan pernah
ada cinta yang lain, akan kupastikan hatiku hanya untukmu, karena aku takut,
sangat takut kehilangan dirimu. Aku berharap ini bukanlah hanya jalinan cinta
yang semu, aku ingin kamu membuka mata dan hatimu untuk melihatku. Kamu mungkin
tidak mengetahui sebesar apa cintaku padamu, sekuat apa cintamu menjungkirbalikan
duniaku, dan mendobrak pintu hatiku yang terkunci dengan rapi. Namun kukatakan
padamu cintaku, kamu adalah getar yang menggairahkan, kamu adalah desah nafas
yang menggiurkan, kamu adalah hasrat yang mengikat, mendekap, mengunci rinduku
disatu titik, kamu adalah keindahan yang terhapar luas yang kemudian
mengejarku, menyelubungi dan membungkus bahagiaku.
Kamu
hadir seketika, saat aku menari dengan berdarah-darah diujung gelisahku, kamu
menghadirkan untukku sekuntum rindu yang begitu manis, membuat aku ingin
mengecapnya lagi, lagi dan lagi. Malam pekatku kini tidak lagi gelap, bukan
karena ada ribuan bintang yang menyinarinya, namun karena ada satu bintang yang
begitu terang hingga membakar kegelapanku, membuat langitku penuh dengan
cahaya.
Cahaya
itu adalah kamu, yang membuat gelisahku beralasan dan rinduku tersampaikan...
Cinta
itu adalah kamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar