Hidup itu bagai hadiah sekaligus hukuman..
Kadang sedih, kadang bahagia...
Seperti nyala api yang kadang redup kadang berkobar..
Disebut bahagia sebagai hadiah karena manusia diberi rasa..
Seperti nyala api yang kadang redup kadang berkobar..
Disebut bahagia sebagai hadiah karena manusia diberi rasa..
Manusia dianugrahi sebuah rasa..
Entah itu sakit, entah itu sedih, entah itu bahagia..
Bila sedih adalah hukuman, maka bahagia adalah hadiah yang indah..
Aku adalah makhluk paling beruntung,
Bila sedih adalah hukuman, maka bahagia adalah hadiah yang indah..
Aku adalah makhluk paling beruntung,
Karena aku bisa tertawa terbahak, menangis tersedu,
menitikan air mata, tersenyum, dan menghirup udara..
menikmati pagi yang cerah,
memicingkan mata saat matahari siang berada diatas kepala..
Kadangada RASA takut, jengah, was-was,
ada kalanya menari,
ataupun terpaku menatap pujaan hatiku.
Kadang ada sakit hati, kadang rasa kenyangpun bisa membuat bahagia,
atau bila rasa lapar mendera bisa menimbulkan amarah yang aneh.
Namun akupun pernah merasakan senangnya dipeluk ibu,
dan dipangku ayah sewaktu kecil,
dan dipangku ayah sewaktu kecil,
Rasa yang luar biasa membahagiakannya..
Atau juga Rasa yang lain yang tidak kalah membahagiakan,
Bahkan terselip rasa lega didalamnya..
Yaitu merasakan indahnya dipeluk dan dikecup sang pujaan jiwa.
Rasa lelah sehabis bekerja,
kecewa yang kadang muncul,
dan rasa gelisah yang membuat Kesal
saat menunggu orang yang kau sayangi tak juga datang untuk menepati janji.
Itu semua adalah RASA..
Itu semua adalah RASA..
Rasa yang Tuhan hadiahkan,
yang didalamnya disisipkan kesedihan sebagai hukuman..
Agar manusia tahu.. bahwa Tuhan selalu ada,
Mendampingi setiap saat untuk selalu bertindak adil atas kasih sayangnya..
Maka Ingatlah DIA dengan Setulus Hatimu..
Setulus Bumi merelakan dirinya di panasi oleh matahari
dan digelapi oleh malam,
segaligus diberikan bulan sebagai hadiah atas Ketulusannya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar